
Hulondalo.id – Serda. Ishak Nur, Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Gorontalo membangun masjid di Desa Pilolalenga, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo. Dia tak sendiri, warga sekitar ikut membantu dengan menyumbang hasil kebun mereka, untuk membangun masjid Al-Muhajirin.
Serda Ishak selama ini menyisihkan sebagian gaji disetiap bulan untuk membangun masjid tersebut. Kondisi Masjid Al-Muhajirin kini sangat memprihatinkan. Masjid tersebut dibangun sekitar 30 tahun silam menggunakan batang pohon kelapa. Karena sudah tua, dikhawatirkan membahayakan bagi warga yang melaksanakan shalat.
Dengan kondisi itu, warga berinisiasi memperbaikinya. Masyarakat menunjuk Ishak Nur sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Masjid. Meski selalu mendapat penolakan dari Ishak Nur, namun dengan semangat, masyarakat ingin membangun masjid pria berpangkat serda itu akhirnya mau menjadi ketua panitia.
Setelah menunjuk ketua panitia, warga langsung membongkar seluruh bangunan masjid, yang dulunya berukuran 6×7 meter, kini menjadi 11×12 meter. Tak hanya ukurannya dirubah, bangunannya juga dibuat permanen. Dengan harapan bisa bertahan lama demikian juga penggunaanya.
“Pembangunan masjid ini semuanya berkat inisiasi jamaah dan warga setempat. Mereka ingin masjid ini bisa seperti masjid lainnya, karena hanya satu-satunya masjid yang terbuat dari batang pohon kepala dan kondisinya sudah tua,” kata Ishak, Senin (10/01/2022).
Lanjut Ishak, untuk pembangunannya dirinya selalu menyisihkan sebagian gajinya dan dibantu oleh jamaah masjid. Tak hanya menyisihkan gajinya saja, bahkan ia turun langsung membantu para pekerja dalam pembangunan masjid.
“Uang itu digunakan untuk membeli bahan-bahan material pembangunan masjid. Saya juga dibantu masyarakat berharap masjid ini segera selesai,” terang Ishak.

Tak ada rotan akar pun jadi. Ungkapan ini nampaknya masih dipegang teguh oleh masyarakat. Masyarakat dengan ikhlas menyumbangkan hasil kebun mereka, untuk membangun masjid. Hasil kebun seperti kelapa, pisang dan singkong, akan dijual di pasar. Bahkan sudah ada pelanggan tetap yang mengambil hasil perkebunan tersebut.
Uangnya, dipakai untuk membeli bahan bangunan. Tak hanya orang dewasa, anak-anak ikut mengangkat hasil perkebunan dan serahkan kepada Ketua Panitia Serda Ishak.
“Mereka tak hanya memberikan hasil kebun saja, ada juga yang memberikan makan dan minum buat para pekerja di masjid, ini semangat masyarakat agar masjid ini segera selesai,” ungkap tokoh masyarakat Desa Pilolalenga, Anton Labdul.
Bantuan tersebut diakui Serda Ishak sangat diapresiasi olehnya.
“Apapun itu saya sangat bersyukur, karena semua tak bisa dinilai dengan uang,” tutur Serda Ishak. (Pin)