
Hulondalo.id – Dampak kekeringan yang berujung berbagai peristiwa kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Gorontalo membuat petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat mulai kewalahan.
Pasalnya, sejak September 2019, sudah 20 kali laporan kebakaran lahan dan hampir terjadi setiap hari. Bahkan, dalam sehari tak jarang terjadi 3 kali peristiwa kebakaran lahan.
Khusus hari ini saja, Senin (16/9/2019), sudah ada 2 laporan kebakaran lahan. Yang pertama di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto sekitar pukul 09.34 Wita. Di situ, 1 unit mobil damkar diterjunkan untuk memadamkan si jago merah.
Kemudian peristiwa kebakaran kedua terjadi di Desa Datahu, Kecamatan Tibawa pada pukul 12.32 Wita. Padahal, petugas damkar belum tuntas memadamkan kebakaran lahan di Kelurahan Hutuo tadi.
Sehari sebelumnya pula, Ahad (15/9/2019), setidaknya ada 3 kali laporan kebakaran lahan yang masuk pada piket UPTB Damkar Kabupaten Gorontalo.

“Iya, benar. Belakangan ini, sehari bisa sampai 3 kali (peristiwa kebakaran lahan maupun rumah). Kami sempat kewalahan,” ucap Kepala UPTB Damkar Kabupaten Gorontalo, Farid Taha kepada Hulondalo.id.
Belum lagi saat ini armada pendukung belum bisa dioperasikan secara maksimal. Dari 3 unit mobil Damkar BPBD Kabupaten Gorontalo, hanya 1 yang bisa dioperasikan. Sedangkan 2 unit diantaranya, sedang dalam perbaikan.
“Jadi kami ada 3 regu petugas piket 1×24 jam. Per regu 12 jam kerja, 1 regu ada 13 orang. Untuk mobil damkar ada 3 unit, tapi 1 yang beroperasi karena yang lain masih sementara perbaikan. Mungkin 1-2 minggu kedepan sudah bisa digunakan,” ujar Farid.

Meski demikian, UPTB Damkar Kabupaten Gorontalo tetap siaga dan pantang menyerah dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
“Memang kita kewalahan, tapi itu bukan kendala. Kami tetap berupaya semaksimal mungkin melaksanakan tugas kami, pantang menyerah sebelum padam,” pungkasnya.(Ika)