
Hulondalo.id – Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo berencana akan mengembangkan potensi wisata Nomadic Tourism karena salah satunya dinilai cocok untuk kondisi Gorontalo.
Hal tersebut terungkap saat Forum Group Discussion (FGD) Nomadic Tourism Destinasi Pariwisata Gorontalo yang digelar di Ballroom Grand Q Hotel, Kamis (28/3/2019). Kegiatan itu dihadiri 50 peserta mulai dari camat dan kepala desa, jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, serta mitra kerja Dinas Pariwisata.
Nomadic Tourism sejatinya merupakan konsep wisata temporer, baik dari segi akses atau amenitas yang dirasa mampu menjangkau destinasi-destinasi wisata alam yang beberapa bagian merupakan kepulauan dengan akses yang susah dijangkau.
“Nomadic Tourism itu mudah dibuat karena mudah dipindah-pindah. Tidak membutuhkan bangunan permanen sehingga bisa menjadi cara untuk menikmati alam tanpa harus merusak alam,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba saat membuka FGD tersebut.
Menurutnya, Nomadic Tourism digunakan sebagai solusi bila amenitas atau fasilitas hotel dan penginapan masih terbatas di lokasi destinasi dalam hutan atau pinggiran.
Konsep wisata ini sudah dilaksanakan di beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan style ala nomadic traveller ini sudah diterapkan negara lain seperti Mongolia dan Maladewa.
Namun, diakui Darda, dalam menjalankan program nasional ini tidaklah mudah. Misalnya seperti izin penggunaan taman nasional serta bagaimana memetakan lokasi.
“Dibutuhkan peran pemerintah daerah serta stakeholder dalam pengembangannya. Komunikasi dan dan koordinasi menjadi hal yang penting dan dibutuhkan dalam sinergi pembangunan kepariwisataan daerah,” pinta Sekretaris Daerah Darda Daraba.(usman)