
Hulondalo.id – Mobil pemadam kebakaran (Damkar) diantara kebutuhan mendasar untuk masyarakat. Tahun 2021 kata Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik, daerah sudah seharusnya membeli ditahun 2021.
“Itu juga urusan wajib, masuk dalam prioritas terhadap pelayanan dasar, maka anggaran yang ada di Dinas satpol PP sebagai OPD yang melaksanakan urusan-urusan yang sifatnya mendasar harus diberikan perhatian khusus,” ungkap Hamzah.
Ditemui usai Rapat Banggar bersama OPD di ruang Sidang DPRD Gorontalo Utara, Senin (3/11/2020), Hamzah juga mengatakan, mobil damkar ini sudah berulangkali disampaikan, pada pembahasan anggaran tahun 2020.
Belum hilang diingatan lanjut Hamzah, 3 rumah terbakar habis yang jaraknya hanya sekitar 5 kilometer dari pusat pemerintahan. Padahal daerah punya banyak anggaran yang didistribusi dalam yang tidak berkolerasi dengan kebutuhan mendasar rakyat.
“Misalnya perjalanan dinas yang merupakan urusan pilihan dengan nilai miliaran rupiah,” ujarnya.
Hamzah juga menuturkan, seandainya semua mau berpikir besar untuk rakyat, anggaran untuk membeli mobil damkar yang harganya Rp 1,5 sampai Rp 1.6 miliar itu akan sangat gampang sekali bisa diwujudkan.
Bila perlu kata dia, langsung 2 unit. 1 unit di di Tolinggula, dan 1 unit lagi di Kwandang untuk melayani Anggrek dan Tomilito. Tahun depannya lagi, 2 unit untuk Atinggola dan Anggrek Monano. Jadi pelayanannya berbasis kewilayahan.
“Ayo kita berpikir kebutuhan-kebutuhan rakyat,” ucapnya.
Diakui Hamzah, tingkat kebakaran Gorontalo Utara masih sangat sedikit, berbeda dengan kota-kota besar. Namun ini ibaratnya menyediakan payung sebelum hujan.
“Yang kita sediakan ini payung yang besar, payung yang dibutuhkan sekali, artinya yang lain boleh kita tidak sediakan, karena barangkali tanpa kita sediakan pun masih bisa kita diganti atau dijangkau dengan yang lain, tapi kalau pemadam kebakaran tidak boleh dia harus selalu standby,” imbuhnya.
“Malu kami, kalau tahun ini kami tidak bisa mendorong adanya mobil kebakaran,” tuturnya. (Prin)