Hulondalo.id – Persentase penderita stunting di Kabupaten Gorontalo Utara, hingga kini masih 23 persen. Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, mendorong kaum ibu – ibu untuk menjadi pelopor dalam pencegahannya.
Bupati mengatakan, keberadaan bayi penderita stunting, membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah daerah. Kamis (7/2/2019), Bupati membuka sekaligus mensupport Gerakan Masyarakat Cegah Stunting atau disingkat, Gemar Ceting.
Diaula Kantor Camat Tolinggula, Bupati mengatakan, kaum wanita, terutama ibu – ibu, bisa menjadi pelopor dalam mencegah dan mengurangi angka penderita stunting.
Stunting kata Bupati, berkaitan erat dengan kesehatan ibu – ibu. “Sejak remaja perlu mendapat perhatian, pelihara kesehatan, antara lain dengan asupan makanan bergizi,” jelas Bupati.
ASI eksklusif kata Bupati lagi, secara rutin harus diberikan kepada bayi hingga diusia 2 tahun. Untuk mengoptimalkannya, Bupati mengusulkan adanya regulasi setingkat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur soal itu.
“Nantinya ada perda terkait itu, ibu – ibu yang tidak memberikan ASI selama 2 tahun akan mendapat sanksi,” kata Bupati. Usul terkait regulasi tersebut, bertujuan mencegah dan mengurangi gizi buruk terhadap bayi.
“Sekali lagi, sebelum bayi dilahirkan maupun setelah lahir, harus diberi asupan gizi yang baik, khususnya bayi usia 0 hingga 16 bulan,” ungkap Bupati. Dulu kata Bupati, hanya 4 sehat 5 sempurna, sekarang sudah 5 sehat 6 sempurna.
Bupati juga berharap, program Gemar Ceting ini terus digelorakan oleh seluruh pihak. “Utamanya, Dinas Kesehatan, pehatikan setiap program terkait kesehatan ini,” ujar Bupati.
Besarnya perhatian terhadap stunting tersebut diakui Bupati, karena didaerah ini, terhitung ada 23 persen penderita stunting.
“Saya harap ini bisa turun dari waktu kewaktu,” kata Bupati dalam acara yang juga dihadiri, Asisten I, Camat Tolinggula, Anggota DPRD Gorut, Kadis Kesehatan, dan Kepala Puskesmas Tolinggula. (hl/man/hms_fhr)