Hulondalo.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo, dengan tegas mengeluarkan pernyataan sikap, tidak ada kepentingan apapun terkait dengan Pilkades di Desa Inosota Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Presiden BEM Unbita Gorontalo, Faisal Fikri Bonenehu mengutarakan, pada hakekatnya nilai netralitas dan independensi merupakan nilai luhur yang di imani oleh setiap mahasiswa, sebagai upaya untuk menegakkan yang haq dan memberantas kebatilan.
“Maka dari itu, segala bentuk tindakan seharusnya merepresentasikan nilai-nilai tersebut, sehingga dalam upaya mencapai tujuan utama, mahasiswa tidak terlibat dalam aktivitas politik apapun,” kata Faisal dalam rilis yang diterima redaksi Hulondalo.id.
Informasi yang beredar, terkait salah seorang mahasiswa Unbita yang juga mantan Presiden BEM STIA Tahun 2019-2020, diduga menyatakan sikap politknya mendukung salah satu calon kepala desa Inosota, Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolsel, maka BEM Unbita, menyatakan sikap sebagai berikut.
- Kami dari BEM UNBITA Gorontalo secara tegas tidak ada kepentingan politik apapun dalam segala bentuk pemilihan umum, kali ini didasarkan pada nilai-nilai Indepedensi yang sehogianya melekat pada setiap mahasiswa.
Adapun pernyataan mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa BEM STIA tahun 2019-2020 yang menyatakan mendukung atau memihak pada salah satu calon kepala Desa Inosota Kabupaten Bolsel Provinsi SULUT, kami menghargai itu hanya sebagai hak politik individu dan tidak memiliki keterkaitan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa BEM UNBITA Gorontalo.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa BEM UNBITA Gorontalo Faisal Fikri Bonenehu Sangat menyayangkan sikap dari mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa BEM STIA Gorontalo 2019-2020, yang kami dapatkan dari salah satu media, bahwa mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa BEM STIA Gorontalo 2019-2020 mendukung salah satu calon kepala Desa Inosota Kabupaten Bolsel Provinsi SULUT, yang seharusnya bersikap netral di tengah konstalasi politik di Desa Inosota Kabupaten Bolsel Provinsi SULUT, apalagi beliau masih berstatus mahasiswa yang salah satu tugasnya yakni sebagai agent of control.
“Ketiga sikap utama tersebut bertujuan untuk menjaga iklim demokrasi di Badan Eksekutif Mahasiswa BEM UNBITA Gorontalo agar tetap kondusif, serta mewujudkan independensi dan netralitas mahasiswa dalam mewujudkan kecintaan kita pada almamater kampus UNBITA Gorontalo dan juga Negara Indonesia, sebagai kaum intelektual yang memiliki tanggungjawab sosial,” terang Faisal dalam Press Release BEM Unbita. (Prin/Rls)